13 OKTOBER 2010, Berawal dari kepulanganku kekampung halamanku di Tegal Binangun Plaju Palembang. dengan harapan yang sangat ku inginkan dan harapkan, meminta do'a restu kedua orang tuaku yang akan berangkat menunaikan ibadah haji di tanah suci..
hari kian berlalu, dan kuberanikan diri untuk meminta di do'akan di tanah suci yang konon kabar dan isyunya do'a kita akan di izabah. dan terkabulkan. dengan menyakini perkataan para ustst, kiyai, dan ulama, di ceramah-ceramah agama, saya pun meyakini dan ingin terbukti do'a yang ingin saya mintakan lewat kedua orang tua saya.
di dalam dongeng agama yang saya dengar, bahwa ridho kedua orang tua adalah ridho tuhan juga, dan do'a kedua orang tua akan cepat terkabulkan. dengan penuh harapan, saya memohon kepada orang tua saya agar do'a saya di dengar dan di kabulkan Allah..
karna usia saya sudah 30 an dan belum menikah, maka saya ingin membangun bahtera rumah tangga, setelah melepas kedua orang tua saya ketanah suci, untuk menjalankan ibadah haji.. kata orang..
saya tinggal bersama kakak pertama saya di tanjung enim. ia selalu membimbing saya untuk memdo'akan kedua orang tua saya, bahkan tak jarang saya kirimkan fadilah yasin kepada kedua orang tua saya,..
bencanapun mulai menyelinap. di karnakan saya minta menikah dengan kekasih saya yang di riau. ternyata orang tua ku. yang daku hormati tidak ingin daku menikah, mungkin dikarnakan pendidikanku tidak sederajat dengan saudara-saudaraku yang lain. ingga ayahku berkata, orang yg belum menikah itu di mata Allah belum dewasa, walaupun umurnya dewasa, gimana kalau kamu di nikahkan ternyata tak lama kamu, atau istri kamu mati. ternyata jawaban orang tuaku menjurus agar saya tak jadi menikah. dan ayahku berkata, kata abangmu kamu dulu sudah di tawarkan, memang betul, dulu sewaktu itu daku mempunyai harapan mendapatkan rezeki dari tangan sendiri. ternyata karna perkataan abangku yang dulu yang membawa diriku kegerbang kehancuran,
kepada kakak pertamaku/abangku yang berada di tanjung enim, daku mengutarakan hal yang sama.. manun kenyataannya perkataannya sama saja. daku berkata, usiaku sudah 30 an, dan abangku berkata itu bukan alasan, gimana kalau kamu menikah dan baru menikah salah satu dari kalian meninggal dunia. sakit rasanya hatiku.. ternyata agamaku bohong besar, dan aku seperti sampah bagi keluargaku... harapanku telah hancur.. dan kepalang sudah tidak ada lagi yang perduli, karna mereka menyangkal perkataan merekalah yang paling benar. jadi daku membuat malapetaka di riau. dengan mencacimaki keluarga calon istriku dari orang tuanya dampai ke dirinya, agar mereka tahu bahwa memang keluargaku yang tak beres. hanya bisa buat anak dan tidak bisa menikahkan anak... sampai hari ini.. sakit hatiku belum sembuh.. dan aku berpura-pura tidak terjadi apa-apa... padahal hatiku sudah hancur dan tak mungkin bisa aku maafkan mereka yang telah menghancurkan diriku.. sayangnya agamaku hanya agama pendongeng... sekarang daku setengah yakin dengan perkataan orang tentang Islam, jika do'a di tanah suci akan di kabulkan, atau do'a orang tua cepat di kabulkan Allah.. daku yakin do'a untuk kejahata pasti akan di kabulkan..... memang menikah itu bukan hal yang wajib bagi keluarga besar kami.. tetapi kalau berzina itu baru wajib bagi keluarga besar H. Rachmad HW. saya ingin semua orang tahu bagaimana keluargaku sebenarnya... dan aku indra yadin oktomi sudah manjadi sampah di keluargaku, dan sebagai kerbau pembajak sawah... tertawalah wahai saudaraku, tertawalah wahai orang tuaku.. memang dari ibuku hamil daku sudah tidak di harapkan oleh ayahku... jadi dendam ayahku dan keluargaku terbalaskan sudah padaku... tanjung enim 06-05=2011.. dendamku belum terbayarkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar